Prinsip hidup sebagai pelengkap tanda-tanda regional : Nomis

Logo Jawa Barat menyembunyikan sejuta harapan bagi warganya

Tentu saja, pembuatan lambang sesuatu dipikirkan dengan hati-hati, begitu juga dengan logo Jawa Barat. Perbedaan bagian dari sebuah logo atau lambang tentu memiliki filosofi tersendiri. Lambang tersebut menggambarkan berbagai prinsip kehidupan yang ada di masyarakat sekitar dan, tentu saja, berbagai ornamen budaya lainnya.

Proses memilih bentuk berdasarkan warna dan detail jelas tidak sembarangan. Ada seorang spesialis yang bertugas  menciptakannya  dengan memiliki makna dan niat tertentu di setiap bagiannya. Semua lambang yang digunakan di pemerintahan dan daerah tentunya mewakili keunikan dan karakteristik daerah itu sendiri.

Dari segi bentuk dan warna, sekilas memang hal ini wajar saja, namun logo Jawa Barat  ini memiliki makna yang dalam dan juga unik jika diperhatikan. Apalagi jika anda sudah memahami makna yang ingin anda sampaikan dari setiap detail yang ada. Tentunya dia baru menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak biasa pada setiap ornamen logo ini.

Memang, lambang daerah dibuat tidak hanya sebagai simbol, tetapi juga menggambarkan berbagai hal yang dimiliki oleh daerah itu sendiri. Namun ia juga memiliki berbagai harapan jangka panjang dalam kehidupan rakyatnya. Begitu juga  dengan produksi logo di Jawa Barat untuk menciptakan semua doa untuk wilayah tersebut.

Penggambaran filosofi khusus pada lambang Jawa Barat

Logo Jawa Barat memiliki bentuk bulat yang mirip dengan telur, tentunya terlihat jelas. Bentuk ini dipilih untuk menggambarkan perisai sebagai alat pertahanan. Lindungi diri Anda dengan perisai dari segala bentuk bahaya dan apa pun dari luar. Tentu saja, pentingnya pelestarian diri juga cukup banyak ditafsirkan baik secara pribadi maupun regional.

Di tengah bentuk perisai ini terdapat gambar kujang dengan 5 lubang di satu sisinya. Seperti yang sudah banyak diketahui, senjata  kujang sebenarnya berasal dari   suku Sunda  dan digunakan  oleh  masyarakat daerah kuno Jawa Barat untuk berbagai kebutuhan. Sementara itu,   keberadaan lubang lima senjata menggambarkan   jumlah  aturan  yang terkandung dalam fondasi negara.

Di sebelah kiri dan kanan kuyang berlogo Jawa Barat  terdapat  gambar setangkai padi  dan kapas.   Tentu saja,  beras adalah makanan pokok yang dikonsumsi oleh sebagian besar orang Indonesia, juga di Jawa Barat. Namun, beras ini juga digunakan untuk menggambarkan adanya kesuburan pangan. Sementara itu, kapas untuk kesuburan ada di pakaian.

Gambar  padi  dan  kapas menunjukkan bahwa masih ada makna yang tersembunyi, yaitu tanggal dan bulan    deklarasi kemerdekaan Indonesia. Hal ini tergambar dari biji pada padi dengan jumlah total 17 dan 8 bunga kapas. Jadi ketika mereka berkumpul, 17 Agustus seperti saat mendeklarasikan kemerdekaan negara tercinta ini.

Kekayaan alam lambang wilayah Jawa Barat

Jika Anda melihat lebih dekat, Anda akan  menemukan gunung di logo provinsi Jawa Barat, yang berada di bagian bawah pad   serta  kapas. Tentunya    gambar gunung ini  menunjukkan  letak  Jawa Barat berdasarkan letak geografis yang terdiri dari banyak daerah pegunungan.

Setelah itu,  Anda akan melihatsungai g yang lambat  di   kiri bawah masih membahas daerah tersebut.  Beberapa sungai mengalir di daerah tersebut  dan tentunya bermanfaat  dalam  berbagai kebutuhan, termasuk irigasi  di   daerah persawahan. Sehingga karakternya tidak ketinggalan tentunya.

Demikian pula logo provinsi Jawa   Barat di  sisi kanan bawah ditampilkan sebagai ubin. Tentu saja, penggambaran ini adalah tentang sawah dan kebun yang benar-benar menjadi mata pencaharian dan dukungan ekonomi sebagian  besar  orang di Jawa Barat. Tanahnya sangat subur dan bisa ditanami berbagai tanaman.

Ada satu lagi karakter tersembunyi adalah  ujung bawah logo. Signifikansinya  terletak pada kenyataan bahwa irigasi daerah tersebut   sebenarnya  lebih terkonsentrasi, karena  daerah  tersebut  memang merupakan tempat persawahan dan perkebunan. Oleh karena itu, masalah irigasi perlu diperhatikan dengan baik agar setiap kegiatan pertanian yang dilakukan masyarakat dapat berjalan dengan lancar.

Makna warna yang dalam

Selain ornamen-ornamen tersebut, logo Jawa Barat juga memiliki beberapa warna di setiap bagiannya. Tentu saja, setiap penggunaan warna tidak dipilih secara sembarangan, tetapi ada filosofi di dalamnya. Sehingga pemilihan warna ini melengkapi setiap makna mendalam dalam lambang daerah.

Perisai atas menggunakan hijau sebagaig kesuburan yang lambat, serta kemakmuran wilayahnya. Tentunya hal ini berkaitan dengan kegiatan di sana yang banyak melakukan pengembangan pertanian dan perkebunan. Sedangkan warna kuning di sekitarnya merupakan simbol kemuliaan dan keagungan.

Anda dapat melihat lambang gunung menggunakan warna hitam sebagai simbol keteguhan dan keabadian. Melanjutkan ke bawah, yang berlaku untuk warna biru, berarti kedamaian dan ketenangan. Ini adalah doa untuk   kehidupan masyarakat  Jawa Barat, agar  selalu  ada perasaan damai dan tenteram tanpa ada kebingungan masalah di antara mereka.

Putih dan merah juga ada pada  logo provinsi Jawa Barat. Arti warna merah adalah keberanian dan kesucian, kemurnian, serta kejujuran warna putih. Harapan akan keberanian dan hati yang tulus diungkapkan dengan penggunaan kombinasi warna seperti itu pada lambang daerah tersebut.

Ini berisi banyak hal, dari setiap ornamen, serta warna dan prasasti yang tercantum di dalamnya. Mungkin sekilas hanya sebagian besar yang bisa dilihat, namun ternyata ada berbagai hal kecil, serta detail   simbol menjaga rahasia dan doa terbaik bagi masyarakat  wilayah Jawa Barat.

Prinsip hidup sebagai pelengkap tanda-tanda regional

Logo  Jawa Barat  ditulis  dengan  semboyan masyarakat adat  Jawa Barat.     Prinsipnya  gemah ripah repeh rapih. Frasa ini merupakan bahasa Sunda yang sudah terkenal dan banyak digunakan. Tentu saja, frasa tersebut digunakan bukan tanpa makna. Namun, ia memiliki makna yang dalam, yang sebenarnya merupakan prinsip kehidupan orang-orang di bidang ini.

Gemah ripah berarti makmur, subur, makmur dan damai. Sejahtera dalam frasa ini juga berarti cukup makanan dan pakaian dalam bangsanya. Sehingga setiap orang yang ada di sana memiliki cukup untuk memuaskan kesejahteraan hidup mereka dengan baik. Tentu saja, dengan melakukan upaya yang berbeda dan pekerjaan mereka.

Dalam hal rerepeh yang rapi, artinya adalah kedamaian dan harmoni. Kehidupan yang aman dan sentosa tentunya menjadi harapan semua orang, dimanapun mereka tinggal. Oleh karena itu, prinsip hidup ini juga menjadi harapan di Jawa Barat akan kehidupan sosial yang selalu tenang dan tanpa masalah saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Penggunaan frasa ini dalam logo   Jawa Barat diartikan sebagai deskripsi suatu daerah yang subur dan kaya akan berbagai hal dalam rangka mensejahterakan daerah tersebut. Selain itu, kawasan ini juga dihuni oleh masyarakat yang selalu tenang, sejahtera dan sentosa dalam kehidupannya. Sehingga kebahagiaan selalu ada di sekelilingnya dan menjadikan Jawa Barat sebagai daerah yang menyenangkan untuk ditinggali.

Simbol ini juga mengingatkan berbagai pihak untuk terus mengupayakan berbagai langkah konkret agar harapan tersebut dapat terwujud dengan baik. Kehidupan masyarakat bisa sesuai dengan apa yang ada di papan nama. Logo Jawa   Barat bukan sekadar simbol.

Read More :